sumber: www.denpasarkota.go.id
Pelestarian dan keberadaan Tanah pertanian dan subak di Kota Denpasar harus dipertahankan. Jangan sampai setiap tahunnya mengalami penyusutan yang dipergunakan untuk peruntukan perumahan atau yang lainnya. Pelestarian subak ini bukan saja menjadi tanggung jawab Pemkot, tapi bagaimana krama subak ikut aktif menjaga dan mempertahankan lahan yang ada di wilayah subak masing-masing. ”Mari kita bersama-sama berupaya melestarikan dan mempertahankan keberadaan subak,” kata Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra saat tatap muka dengan krama subak Kerdung Pedungan, Jumat (4/11). (Oka)
Untuk mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian orang nomor satu di jajaran Pemkot Denpasar ini sepakat dengan krama subak Kerdung agar ijin pengkavlingan lahan agar distop bagi daerah jalur hijau. Selain itu langkah antisipasi yang harus dilakukan krama subak juga jangan cepat-cepat menjual tanahnya. Untuk itu pihaknya melalui SKPD terkait selalu berupaya melakukan pemberdayaan krama subak dengan berbagai pelatihan dan bantuan material. Dan membebaskan lahan pertanian dari pajak ” Untuk tanah pertanian dan jalur hijau Pajaknya telah disubsidi oleh Pemkot Denpasar yang jumlahnya mencapai 2,5 Milyar lebih. Dan melarang pengembang membangun perumahan dilahan pertanian yang produktif namun mengarahkan kedaerah L/C ”ungkap Rai Mantra yang hoby naik sepeda ini. Sembari mengaku Wayan Tama, Pekaseh Subak Kerdung dihadapan Wali Kota Rai Mantra didampingi Camat Densel IB. Alit Wiradana, dan Lurah Pedungan, I Nyoman Lodra mengungkapkan saat ini lahan pertanian yang digarap oleh krama subak berjumlah 250 orang seluas 240 Ha. Luasnya lahan pertanian yang dimiliki krama subak Kerdung menjadikan subak yang saat ini melakukan pola tanam padi mendapatkan predikat subak yang paling luas di Kota Denpasar.
Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, Nyoman Ambara menyampaikan untuk Subak Kerdung sudah diberikan bantuan pengembangan padi organik seluas 10 Ha, bantuan benih padi, pupuk urea, phoska, petroganik dan para petani pelaksana juga diberikan insentif. Selain itu pihaknya juga membantu benih dan pupuk yang subsidi ganda untuk lahan seluas 70 Ha. Sedangkan bantuan lainnya berupa jaringan irigasi dan membuatkan jalan sepanjang 4 Km dengan lebar 2 m yang peruntukannya untuk mempermudah bagi petani dalam beraktivitas seperti membawa traktor, gabah dan mengangkut hasil pertanian lainnya. Khusus untuk penggarapan jalan hingga saat ini baru selesai 60% yang dikerjakan mulai bulan Nopember dan akhir bulan ini sudah rampung. (Oka)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar