PURWA WACANA

Om Swastiastu,

Desa Pakraman Pedungan memiliki pengurus yang telah di pilih pada Sabtu, 26 Maret 2011 Dengan susunan pengurus sebagai berikut: Bendesa : Drs. I Nyoman Sumantra; Penyarikan: I Nyoman Subaga; Patengen : Drs. I Gusti Putu Loka, Patajuh Parhyangan : I Nyoman Jiwa Pande, S.Sos; Patajuh Pawongan : I Made Badra; Patajuh Palemahan : Ir. I Ketut Adhimastra, M.Erg; Kasinoman: I Made Suardana, SE

Om Santhi, santhi, santhi Om


Selasa, 23 November 2010

RENOVASI GENAH PAMELASTIAN DI BENOA

Pemerintah melalui para wakil rakyatnya (anggota DPRD) lewat dana aspirasi menggelontorkan dana buat pembangunan fisik di daerah-daerah. Desa Pakraman Pedungan tahun ini juga mendapatkan bantuan dimaksud, dimana penggunaannya di arahkan kepembangunan fisik Genah Pamelastian yang berlokasi di Benoa.

Sabtu, 20 November 2010

LPD TERBAIK DI TINGKAT NASIONAL


Berita yang sangat menggembirakan adalah adanya pernyataan dari pihak luar dalam menilai keberadaan atau eksistensi LPD di tingkat Nasional, sebagaimana diberitakan dalam detik Financy:
Nusa Dua - Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali dinobatkan sebagai lembaga pemberi pinjaman kepada masyarakat pedesaan yang terbaik se-Indonesia. LPD di Bali mampu berkembang dengan baik karena ditopang oleh sistem kemasyarakatan yang disebut Banjar.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Gerakan Masyarakat Pengembangan Keuangan Mikro (Gema PKM) Indonesia Bambang Ismawan, di sela-sela Pertemuan Kredit Mikro Asia-Pasifik di Bali International Convention center (BICC) Nusa Dua, Bali, Senin (28/7/2008).
"Sistem banjar menghidupkan kinerja LPD-LPD. LPD di Bali penggarap sektor keuangan mikro terbaik di Tanah Air," kata Ismawan.
Ismawan menambahkan, LPD di Bali dapat merupakan yang terbaik di Indonesia terutama di tingkat grassroot. LPD di Bali terintegrasi dengan sistem kemasyarakatan atau banjar.

Berita tersebut telah digaungkan pada Senin, 28/07/2008 atau dua tahun telah berlalu. Kini oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono pun memuji LPD di Bali pada September tahun 2010 sebagaimana di tuliskan dalam situs http://bali.antaranews.com berikut ini:

Jimbaran (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memuji keberhasilan Lembaga Perkreditan Desa di Bali yang mampu meningkatkan aksebilitas masyarakat terhadap lembaga keuangan.

"LPD adalah contoh nyata sebuah lembaga keuangan mikro yang tumbuh berkembang, dikelola dan didedikasikan untuk masyarakat," kata SBY saat membuka forum Alliance Financial Inclusion (AFI) kedua yang berlangsung di Jimbaran, Badung, Bali, Senin.

Dihadapan peserta pertemuan yang dihadiri perwakilan dari 20 negara itu, SBY memuji keberhasilan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali sebagai lembaga keuangan mikro yang dimiliki masyarakat di Pulau Dewata.

"LPD telah berhasil mengajak masyarakat di Bali untuk memiliki akses di lembaga keuangan mikro," kata SBY dalam Pertemuan yang dihadiri Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Direktur Eksekutif AFI Alfred Hannig dan Gubernur Bank Central Kenya sekaligus panitia pengarah AFI kedua, Njuguna Ndungu'u.

Diungkapkan Presiden SBY, keberadaan LPD sangat membantu perekonomian masyarakat Bali bahkan lembaga keuangan mikro itu telah memberi kredit untuk masyarakat dengan tanpa agunan.

Ia menyebut enam poin yang menentukan keberhasilan tujuan forum AFI kedua dalam mengimplementasikan penyertaan keuangan masyarakat.

Keenam hal itu adalah, pentingnya kepemimpinan terkait kelembagaan, juga koordinasi dan akuntalitas, diversitas lembaga keuangan, Inovasi, budaya dan aturan hukum yang jelas.

Dalam kesempatan itu, Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, sebelum program KUR (Kredit Usaha Rakyat), sejak tahun 1989 hingga 1999, BI memiliki program yang menghubungkan bank dengan kelompok swadaya masyarakat.

"Program ini bertujuan membangun hubungan simpan pinjam komersial antara kelompok usaha mikro dan bank di sektor tabungan dan pinjaman. Selain itu untuk membantu industri Perbankan untuk memperluas penetrasi di sektor mikro," katanya.

Tujuan lainnya, ujar Darmin, untuk memperbanyak peluang membangun bisnis serta meningkatkan dan memperbaiki distribusi pendapatan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan keuangan.

"Tidak hanya program KUR yang dinilai sukses itu, antara tahun 1995 hingga 1999 juga diluncurkan proyek kredit yang khusus dirancang untuk bisnis mikro yang dikenal dengan PKM (Proyek Kredit mikro)," katanya.

Memang harus diakui bahwa kontribusi LPD di Bali terhadap pertumbuhan ekonomi mikro khususnya di pedesaan sangat dirasakan, terlebih lagi oleh masyarakat desa adat atau desa pakraman. Karena

Kamis, 20 Mei 2010

RAI MANTRA : Generasi Muda Sudah Mampu Bangkitkan Jiwa Kewirausahaan



Denpasar (denpasarkota.go.id), Denpasar, Untuk mendukung terwujudnya Denpasar sebagai kota kreatif dibutuhkan penanaman jiwa kewirausahaan sejak dini terutama pada generasi muda. Salah satu bukti telah bangkitnya jiwa kewirausahaan dikalangan generasi muda, adanya keterlibatan langsung Sekaha Teruna Dharma Santhi, Banjar Pande, Kelurahan Pedungan kecamatan Denpasar Selatan dalam pengelolaan pasar Tenten. Demikian diungkapkan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka Pasar Tenten yang didampingi Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara dan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, di Br. Pande, Kelurhan Pedungan, Kamis (13/5). Pembukaan pasar Tenten yang berlangsung selama dua hari dihadiri pula kepala SKPD dan instansi terkait.
Keterlibatan Sekaha Truna dalam pengelolaan pasar Tenten menurut Rai Mantra, selain membangkitkan jiwa kewirausahaan juga diharapkan dapat mengembangkan kreativitas sekeha truna. Pengembangan kreativitas sekaha teruna sangat penting guna mempersiapkan sumber daya manusia dalam persaingan ekonomi di era globalisasi. ”Kita harapkan dengan kreativitas yang dimiliki sekaha truna mampu bersaing secara ekonomi namun tidak keluar dari kearifan lokal atau local genius,” ujar Rai Mantra. Salah satu bukti nyata pelaksanaan kreativitas generasi muda dengan melaksanakan pasar tradisional. Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra juga mengajak seluruh warga Kota Denpasar untuk bersama-sama berpengangan tangan dalam membangun kota Denpasar yang kompleksitas permasalahan sangat tinggi sebagai kota metro. Sehingga pembangunan yang dilakukan sesuai dengan harapan dan tujuan bersama.
Lurah Pedungan I Nyoman Lodra ditemui disela-sela pembukaan pasar Tenten mengatakan pelaksanaan pasar Tenten yang kedua kalinya ini bertujuan untuk mengajak generasi muda untuk lebih kreativ sehingga sesusai visi kota Denpasar mewujudkan kota kreativ berwawasan budaya unggulan. Disamping itu dengan adanya pasar Tenten, generasi muda memiliki kegiatan positif terutama pada hari raya suci ini serta mengurangi kepadatan di Kota Denapasar. Pasar Tenten atau juga pasar dadakan ini yang melibatkan seluruh kemponen masyarakat Pedungan diharapkan kedepannya bisa terus berlanjut.
Sementara Ketua Sekeha Truna Dharma Santhi, Gede Purnamadi mengaku dengan dilibatkannya sekaha truna dalam pengelolaan pasar Tenten ini membuat generasi muda menjadi lebih kreativ serta dapat melakukan hal-hal positif terlebih bertepatan dengan hari Raya Galungan dan Kuningan. Lebih lanjut Purnamadi menambahkan dibandingkan dengan pelaksanaan Pasar Tenten partama kali yaitu enam bulan lalu, pasar Tenten kedua ini mendapatkan sambutan sangat antusias dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pedangan yang mengikuti pasar Tenten ini mengalami peningkatan. Untuk pasar Tenten pertama diikuti sebanyak 150 pedagang dan pasar Tenten kedua sekaran ini diikuti 178 pedagang. Antusias masyarakat juga terlihat dari padatnya pengunjung yang mengunjungi pasar Tenten ini. ”Kita harapkan pelaksanaan pasar Tenten ini kedepannya bisa terus belanjut,” ujar Purnamadi. (Gst)
sumber artikel: klik disini

Senin, 22 Maret 2010

NYEJER

Pamahbah:
Orti mabasa Bali puniki wantah anut ring budaya Baline kadi mangkin. Utamin ipun anak-anak muda utawi anak gaul mangdane sareng-sareng taler ulatiang indik sakadi puniki, bilih ipun basa Bali sane kasurat ring ungkur teleb pisan dagingnyane. Ngiring sareng-sareng wacen, nureksa lan telebang kayun soang-soang

Nyejer
Olih I Wayan Lugraha

Sarahina sesampun kamargiang upakara Melasti Déwa Cili, nemoning panglong a pisan sasih Kasa Prawatek Déwata sajebag Désa Pakraman Kutuh kalinggihang ring Balé Panjang utawi Balé Agung Pura Desa. Nganutin dresta krama désa ring galah puniki ngaturang upakara pinaka srana bakti ring sesuhunan makasami. Saking semeng jantos wengi kramane rauh slegenti ngaturang bakti. Wénten sané wau rauh, wénten sané budal. Yukti rame pisan kawéntenané. Upacara puniki kawastanin upacara Nyejer.

Nyejer kruna lingganipun jejer sané maartos ajeg, jegjeg, tegak. Jejerang, ajegang, jegjegang maarti tegakkan. Ring upacara Nyejer madué kasuksman sané dahating utama sané patut kauningin, resepang tur laksanayang. Prawatek Déwata sané kanyasayang antuk pratima, arca, lan sané tiosan wénten sané marupa macan, singa, lembu, jangkep taler antuk uparengga, mabusana sarwa dumilah lan suci. Ring pakraman Kutuh indik Prawatek Déwata punika kabawos Auban. Satmaka betara-betari makasami (kabeh) tedun sané pacang nodia, micayang pawarah-warah ring damuh ida makasami. Ida sesuhunan saking niskala pacang parama lédang yan pradé krama sangkaning bakti madasar tulus nunas karahayuan. Ida saking niskala sampun masikian ring sané kanyasayang antuk parikrama “parum agung niskala” ring Balé Panjang. Sapunapi sapatutnyané krama makasami? Sangkaning “parum agung niskala” raris metu pikayun pacang nulad parilaksana punika. Sida raris ring sakala krama gilik saguluk salunglung sabayantaka paras parau sarpanaya. Wantah puniki sané syarat jujur ring kahuripan sajeroning désa pakraman. Kapikukuhan nyejerang, ngajegang dresta agama ring kahuripan. Pamargin dresta agama ring désa pakraman mangdané tetep lestari sadirga yusa. Yan pradé krama nénten magilikan janten pisan nénten sida pacang ngamargiang dresta agama. Désa pakraman wantah genah utama ngajegang agama sané kalimbakang antuk dresta mawacara. Ring upacara Nyejerpuniki satiosan mangaturang sembah bakti ring sesuhunan taler utama pisan anggé matemu wirasa ring pasametonan, anggé ngraketang pasawitran, pakulawargan, pasidikaran miwah sakancanipun. Para pamangku, prajuru, panglingsir, moncol désa pinaka conto sané becik anggé tetuladan. Galah puniki becik anggé srana madharma tula niténin indik dresta, agama, dharmaning kahuripan makapamekas indik nyungsung sesuhunan ring désa pakraman. Taler para yowana nénten surud-surud malajahang angga, setata pedek tangkil ring sesuhunan, parek ring para panglingsir, moncol désa santukan wantah yowana sané pinaka pawaris dresta agama. Sapasira malih yan tan yowana pacang nglestariang indik dresta agama druéné.

Nyejerang agama boya ja sarahina kéwanten, nanging mangda sarahina-rahina. Ngajegang dresta agama boya ring pura kéwanten sapatutnyané ring sahananing lampah lan genah. Upacara Nyejer pinaka salah sinunggil tunggul pangeling-eling mangda i manusa satata jejer, éling ring kasuksman urip. Sanghyang Widi Wasa nedunang agama pinaka titi pangancan ring kahuripan sané kabuatang pisan olih i manusa. Titi agama puniki sane kalimbakang marupa makudang-kudang sastra agama sané anggé sepat siku nuntun kahuripan. Kabaosang wantah i manusa wantah sane kanugrahin Tri Pramana inggih punika bayu, sabda, lan idep. Pramana idep puniki sané minayang manusa ring prani sané tiosan minakadi buron lan tumuwuh. Buron madué dwi pramana inggih punika bayu lan sabda. Tumuwuh madué éka pramana wantah bayu kéwanten. Sangkaning idep puniki i manusa prasida pacang mawiwéka ring kahuripannyané. Rumasuk sapunapi ngemban urip sané patut. Mautsaha setata migunayang wiwéka antuk pangancan sanghyang agama taler maduluran nunas ica ring sesuhunan. I manusa wantah mautsaha nanging sané mastikayang wantah ida sesuhunan. Sangkaning wiwéka i manusa ngrincikang pamargin agama raris ngwetuang budaya agama. Ring sajeroning magama Hindu sané patut kawangun wantah budaya Hindu. Malarapan budaya kasinahang agama punika. Duaning asapunika “Ngiring ngabudayaang agama, boya ngagamayang budaya.”

Orti puniki kasalin saking babonnyane iriki (durus klik kemanten)



MECARU KESANGA 2010

Ritatkala rahina Soma 15 Maret 2010, sawusan ngemargiang upacara pamelastian sane sampun memargi ring rahina Sukra 12 Maret 2010 (sakadi pamutus paruman desa) ida dane krama desa Pedungan ngelaksanayang tawur kesanga ring Bale Agung Pura Desa Pedungan.
Slide lan Video sane polih kaunggahang prasida mangkin klik iriki:

Slide show Pecaruan/kesanga
Video ngiderang caru

MUNGGEL PRATIMA RING PURA DALEM PAKERISAN


Sangkaning metu saking pikayun para pangemong Pura Dalem Pakerisan jaga ngamecikang pratima druwene, riyantukan kasinahang pratima druwena sampun kaon lan sampun saking sue pisan nenten naenang kabecikang. Puniki mawinan ring rahina Buda 3 Februari 2010 para pangemong ngemargiang pamunggelan pratima druwene ring Pura Dalem Pakerisan. Sang sulinggih sane muput karya puniki lan Ida Bagus Wayan kasaseringan olih Ida Bagus Ketut sane ngelanturang pemargi "ngodak" pecanangan druwene.

Minggu, 21 Maret 2010

PUJAWALI RING PURA SARIN PEKEN

Ring rahina Saniscara Kliwon wuku Landep 13 Maret 2010 katah kabawos rerahinan Tumpek Landep. Sampun saking nguni ring Tumpek Landep puniki ring Pura Sarin Peken kamargiang pujawali. Manawi sameton sane kengin jaga ngaksi pamargin pujawali ritepengan Tumpek Landep ring Pura Sarin Peken, dados klik iriki.

Minggu, 28 Februari 2010

PENCERAHAN KARYA NGUSABHA DESA



















Keterangan Foto: (dari kiri ke kanan lalu ke bawah)
1. Pemberi pencerahan Drs. Ida Bagus Gde Sudharsana, Ketua Yayasan Dharma Acarya
2, 3 Ketua Yayasan Dharma Acarya ketika memberi pencerahan dihadapan para pemangku Pura Kahyangan Tiga dan Jero Bendesa ketika membuka acara "Dharmatula Ngusabha Desa dalam konteks Sastra"
4. Tokoh masyakat dan para peserta dharmatula
Dalam rangkaian rencana Desa Pakraman untuk melaksanakan Karya Agung: Ngusabha Desa di desa Pakraman Pedungan, prajuru desa dalam hal ini Bendesa berinisiatif melaksanakan acara pencerahan mengenai Karya Ngusabha dalam konteks sastra. Pencerahan ini dibawakan oleh Drs. Ida Bagus Gde Sudharsana atas nama Yayasan beliau yang diikuti oleh para pemangku Pura Kahyangan Tiga beserta pemangku prasanak, kemudian diikuti pula oleh prajuru banjar di desa pakraman Pedungan

Minggu, 21 Februari 2010

KAHYANGAN TIGA DESA PEDUNGAN

PELINGGIH RING PURA PUSEH


Sketsa Pura Puseh:







Keterangan:

  1. Gedong Ida Pemayun Putra
  2. Gedong Susunan
  3. Gedong Pemayun Kembar
  4. Gedong Presanak dalem Sakenan
  5. Gedong Penyarikan
  6. Gedong Penyawangan Gunung Agung
  7. Gedong Ida Ratu Ayu Mas Manik
  8. Gedong Ratu Ayu
  9. Gedong Ratu Ayu Kerab Jagat
  10. Bale piyasan Susunan Puseh
  11. Bale pinyasan Pemayun Penyarikan
  12. Bale pinyasan Pemayun Kembar
  13. Gedong Ratu Made
  14. Gedong Ratu Ayu Naga Gombang (Pelancan)
  15. Penyawagan Bethara Bayu
  16. Gedong Pragina
  17. Bale Paselang
  18. Bale Gong
  19. Bale Pesantian
  20. Gedong Pelancan Gerombong Selem
  21. Bale Wantilan
  22. Bale Kulkul

Anggara Kasih Medangsya >Pujawali Ida Rikala Pujawali ngembak prabiya samian saking desa, prabiya bangunan physic saking desa, wantah sane manomor: 2,6,10,17,18,19,22.

Catatan:: Rikala pujawali Ratu Made Agung sinamian Tumpek Wayang medaging ngebek lan ngempet . Yening pujawaline ngempet, pelawatan druwena tangkil ke pura Panca Pendawa Pejeng Aji Tegalalang yening pujawaline ngembak wentah wenten wantuan saking desa 50% saking prabiya sane katelasang nanging yening ngempet wantah wentan wantuan saking desa marupa angkutan 2 (mobil iruzu/mini bus) kaenggen tangkil ke Pura Pejeng Aji. Nyabran sasih (ngelimon) katurang penyamblehan ayam ring pelancah ratu ayu. Prabiyan saking 2 banjar (Puseh lan menesa). Ring penyamblehan sasih sane ke 3 (bulan ke 3) Ratu Ayu melancaran ke Pura Desa lan Pura Dalem.

Pemangku: Wyn. Suka

Pengurus: Ketua I: Wyn. Suendi

Ketua II: Wyn. Riki

Sekretaris: Kd. Ariawan

Bendahara: Md. Jaya



PELINGGIH RING PURA DESA

Sketsa Denah Pura Desa



Keterangan:

  1. Gedong susunan Desa (susunanAgung luhurin)
  2. Padmasana (susunan Ketut Agung)
  3. Ratu Ayu gunung Agung
  4. Pemayun agung
  5. Tajuk pemayun Agung
  6. Gedong Ngurah Agung
  7. Gedong penyarikan
  8. Tajuk Ngurah Agung
  9. Tayuk susunan Agung Desa
  10. Kori Agung
  11. Bebentelan
  12. Semer
  13. Gedong Tu Made Pejangalan
  14. Taluk Tu Made Pejangalan
  15. Semer
  16. Bale Panjang/Agung
  17. Bale gong
  18. Bale kulkul
  19. Candi Betar kaler
  20. Candi Betar kauh
  21. Pemayun macan gading
  22. Pemayun murti (Naga)
  23. Bale piyan/bale banten
  24. Bale pererauhan
  25. Bale pesalin Pemangku
  26. Tugu

IDA BHETARA SANE MALINGGIH RING PURA DESA


  • Susunan Agung
  • Susunan Ketut Agung,
  • Ratu Ayu Basukih
  • Ratu Ayu Gunung Agung
  • Ratu Ayu Dewi Danu
  • Susunan wadan
  • Sanak-sanak Ida


  1. Pemayun Agung
  2. Ngurah Agung
  3. Ratu Made Bima
  4. Pemayun Cakrageni
  5. Pemayun Matur Cakti
  6. Pemayun Gatot Kaca
  7. Tu Made Pejagalan
  8. Tu Made Agung
  9. Pemayun Putra
  10. Pemayun Alit
  11. Pemayun Lanang Bendega
  12. Ratu Ayu Mas Manik Tasikin Segara
  13. susunan Wadun
  14. Pemayun murti
  15. Pemayun Majapahit
  16. Bojok barak
  17. Bojok Alit
  18. Bojok salem
  19. Ratu Ayu Bang
  20. Ratu Ayu Alit
  21. Balang tamak
  22. Ratu Gede Penyarikan

¬ Bale Iringan, juru song-song, juru pudut

  1. Gerombong selem
  2. Liak barak
  3. Liak gundul
  4. Kala bang
  5. Kale ireng
  6. Pemayun macan gading
  7. Pemayun anom

KE SAH IDA BETARA

  1. Ratu Ayu Basukih, Pemayun murti > saking Pura Besakih
  2. Pemayun macan gading > saking pura andakasa
  3. Pemayun Bojok Barak, Bojok Alit > Pura Lempuyang

4. Bojok Selem > Alas Harum

  1. Ratu Ayu Bang > saking Pura Batur
  2. Tu Made Pejagalan > saking Dalem Peed
  3. Tu Made Bima > saking Pura Goa Gong
  4. Pemayun Lanang Bendega, > Ratu Ayu Mas Manik Tasiking segara > saking Pura Susunan Wadan Sekenan

Catatan :

Setiap Buda Cemeng Kelawu (6 bulan sekali) sepatutnya tangkil ke Pura Besakih (Puseh Jagat:Besukihan Penataran Agung, lan Pura Rambut Sedana, Pura Goa Raja), namun dalam pelaksanaannya hanya 1 tahun sekali tangkil ke Pura tersebut.

Upakara Ring Pujawali (Anggara Kliwon Medangsia)

Antara lain:

1. Udel kurenan 3 soroh

2.Pulogembal 1

3.Sesayut pengambian 8 soroh

4.Pejati kurang-lebih 50

5.Daksina lingging 50

6.Nasi linggih 50

7.Kawas 250

8.Canang 1.500

9.Pesucian 75

10.Jaja kukus linggih 50

11.Jaja pemendakan 75

12.Suci 18

13.Lebah 8

14.Penjor 12 & lamak gede/cenik & sampian secukupnya

Selasa, 09 Februari 2010

MENGENAL TOKOH MASYARAKAT PEDUNGAN


Nama : I Nyoman Subaga
Kelian Banjar Kaja, Desa Pedungan







Nama : I Gede Darsana
Kelian Banjar Karangsuwung, Desa Pedungan






Nama : I Nyoman Kari Darsana
Kelian Banjar Menesa, Desa Pedungan






Nama : I Wayan Widana
Kelian Banjar Begawan, Desa Pedungan







Nama : I Wayan Manggis
Kelian Banjar Pitik, Desa Pedungan







Nama : I Nyoman Karyasa
Kelian Banjar Sawah, Desa Pedungan






Nama : I Made Sukra
Kelian Banjar Dukuh Pesirahan, Desa Pedungan






Nama : I Made Sudasna
Kelian Banjar Puseh, Desa Pedungan






Nama : I Made Suamba
Kelian Banjar Ambengan, Desa Pedungan







Nama : I Made Badra
Kelian Banjar Pesanggaran, Desa Pedungan







Nama : A.A. Pt. Adi
Kelian Banjar Sama, Desa Pedungan









Nama : A.A. Oka Mandia
Kelian Banjar Pande, Desa Pedungan







Nama : A.A. Made Ngurah
Kelian Banjar Geladag, Desa Pedungan









Nama : A.A. Gd. Oka
Kelian Banjar Kepisah, Desa Pedungan

Senin, 08 Februari 2010

GAMBUH MASOLAH DI PURA DALEM KAUH PEJENG AJI DESA TEGALALANG






Serangkaian dengan hari raya Tumpek Wayang, dimana Pura Puseh Desa Pedungan secara rutin melaksanakan Upacara khusus untuk kesenian Gambuh pada hari Saniscara Kajeng Kliwon Wuku Wayang. Besok harinya, Minggu seperti biasanya setiap tahun sekali Sesuhunan Ratu Ayu beserta sekeha Gambuh pedek tangkil ke Pura Dalem Kauh banjar Pejeng Aji di Desa Tegalalag – Gianyar.

Selintas sejarah: Kapan kegiatan tangkil ini dimulai? Mengapa aktivitas ini terjadi hingga saat ini? Menurut keterangan Ketua Sekeha Gambuh I Wayan Sukana, bahwa secara pasti sulit dipastikan kapan mulainya kegiatan tangkilnya Gambuh di Pura Puseh Desa Pedungan ke Pura Dalem Kauh banjar Pejeng Aji di Desa Tegalalag – Gianyar ini. Hanya dapat diperkirakan karena itu sudah terjadi sejak lama (purwa dresta – ini terjadi sejak dulu), mungkin lebih dari 200 tahun yang lalu dengan perkiraan pekaknya I Wayan Sukana menceritakan katanya sudah “nami” (mewarisi) seperti ini menurut pekaknya juga (kakek buyut).

Kenapa ini sampai terjadi? Juga tidak bisa dipastikan karena tidak ada catatan yang tertinggal yang mampu menjelaskan hal ini. Hanya menurut perkiraan pula bahwa ini berkaitan dengan jenis kesenian (tari Gambuh) yang besar kemungkinan datangnya dari Desa Tegalalang, sehingga untuk tidak terjadinya hilangnya hubungan itu maka setiap setahun sekali kegiatan tangkil ini diadakan oleh Pengemong Pura Puseh Desa Pedungan.

Ada beberapa kesenian atau sekeha yang terlibat dalam kegiatan di Pura Dalem Kauh Pejeng Aji, seperti:

  1. Geguntangan dengan sekeha Arja Negaknya
  2. Gamelan Selonding milik Desa yang merupakan hadiah dari pihak Puri Peliatan
  3. Sekeha Gong Desa yang ngaturang ayah setiap Rerahinan seperti saat ini Saniscara 7 Februari 2010
  4. Sekeha Tari Gambuh Desa Pedungan

Ada yang menarik pada setiap kali mengikuti acara seperti ini, senantiasa ada turis manca negara yang ikut serta dalam upacara ini sekalipun hanya sebagai penonton yang mengamati bagaimana orang Bali melakukan upacara keagamaannya, sekalian juga menikmati kesenian Bali secara gratis. Namun untuk upacara kali ini ada yang khusus, karena saat tampilnya Tarian Gambuh, ada seorang penabuh asing (Jepang) yang aktif dalam meniup seruling Gambuh yang demikian panjangnya. Agak aneh memang, belum pernah wanita Bali yang meniup seruling Gambuh. Iseng menanyakan gadis si peniup seruling Gambuh itu, namanya Masako yang menekuni Gambuh khusus seruling sejak 2 (dua) tahun yang lalu.


Jumat, 05 Februari 2010

DENPASAR GO CLEAN AND GREEN


Denpasar (Denpasarkota.go.id), Guna mewujudkan Denpasar yang Bersih dan Hijau (Clean And Green) ribuan batang pohon dari berbagai jenis kemarin disebar keseluruh Kecamatan di Kota Denpasar. Bak gayung bersambut masyarakat pun menindaklanjuti dengan melakukan penanaman serentak dimasing-masing lingkungannnya. Seperti yang dilakukan masyarakat Kelurahan Pedungan, ribuan masyarakat dari berbagai komponen tumpah ruah turun ke jalan melakukan penanaman pohon yang dimulai dari Br. Pande hingga Br. Karangsuwung Minggu (31/1)

Wakil Walikota Denpasar I G N Jaya Negara yang hadir dalam kesempatan tersebut didampingi Ketua Komisi C DPRD Kota Agus Arya Wibawa, Camat, Kades/Lurah dan Tokoh-Tokoh masyarakat setempat sebelum melakukan penanaman berkesempatan menyerahkan bantuan berupa gerobak sampah kepada masyarakat Kelurahan Pedungan. Usai menyerahkan bantuan Wakil Walikota juga menyempatkan diri meninjau pengobatan kesehatan gratis yang digelar di halaman banjar. Selanjutnya Wawali bergegas menuju areal tempat dilakukannya penanaman pohon yaitu disekitar bahu-bahu jalan. Menurut Jaya Negara ribuan pohon yang sudah disebar keseluruh Kecamatan mudah-mudahan mampu membuat hijau dan meperindang Kota Denpasar. Dia juga berharap agar masyarakat ikut pula memantau dan menjaga pohon-pohon yang sudah ditanam ini dengan baik seperti membuatkan stager agar tanaman tidak rebah, menyiram dan lain sebagainya. Untuk menjaga keindahan dan hijaunya Kota Jaya Negara juga mengingatkan hendaknya masyarakat jangan sembarangan melakukan penebangan pohon, jikapun terpaksa dilakukan agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Denpasar (DKP). Jika ini sudah dilakukan niscaya untuk mewujudkan Denpasar yang indah, rindang, hijau dan besih pasti segera akan terwujud. ”Menjaga kebersihan lingkungan amat penting artinya bagi masa depan anak cucu kita”, ujarnya. Sebab dengan lingkungan yang bersih sudah pasti akan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri, dampaknya mereka jadi jarang sakit karena terhindar dari wabah penyakit dan sebagainya. Untuk itu ”Mari tingkatkan kepedulian dan kecintaan kita terhadap lingkungan”, himbaunya.

Sementara I Nyoman Lodra Lurah Pedungan ketika ditemuai usai melakukan penanaman mengatakan salut dan terimakasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah membantu memberikan gerobak sampah dan ribuan tanaman penghijauan. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini masyarakat kami akan semakin peduli dan lingkungan Kelurahan Pedungan akan semakin rindang dan hijau, ujarnya. (Sdn)
Sumber berita: klik disini