PURWA WACANA

Om Swastiastu,

Desa Pakraman Pedungan memiliki pengurus yang telah di pilih pada Sabtu, 26 Maret 2011 Dengan susunan pengurus sebagai berikut: Bendesa : Drs. I Nyoman Sumantra; Penyarikan: I Nyoman Subaga; Patengen : Drs. I Gusti Putu Loka, Patajuh Parhyangan : I Nyoman Jiwa Pande, S.Sos; Patajuh Pawongan : I Made Badra; Patajuh Palemahan : Ir. I Ketut Adhimastra, M.Erg; Kasinoman: I Made Suardana, SE

Om Santhi, santhi, santhi Om


Kamis, 28 April 2011

Prajuru Desa dan Banjar Melayat ke Begawan











Untuk pertamakalinya dalam kepengurusan Prajuru Baru Desa Pakraman Pedungan melakukan acara melayat bersama dengan prajuru Banjar wewidangan desa Pakraman Pedungan ke rumah duka Klian Banjar Begawan (I Wayan Widana), orang tua Bapak I Wayan Widana yang bernama I Made Regug telah berpulang pada Selasa 19 April 2011. Acara metetekan (pembuatan alat-alat perlengkapan untuk orang meninggal) serta penusangan (memandikan jenazah/sawa oleh krama banjar) telah dilaksanakan tadi pagi 28 April 2011. Dan acara pengabenan kali ini yang melibatkan juga beberapa keluarga dekat Bapak I Wayan Widana, menurutnya yang ikut dalam acara pengabenan besok 29 April 2011 ada sebanyak 7 keluarga dekat lainnya sehingga pengadegan yang akan diikut sertakan dalam pengabenan ini adalah 8 pengadegan lengkap dengan penetehannya (lihat foto/gambar). Pemuput upacara pengabenan ini adalah Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Grya Tegal Bejinge Desa Sumerta Denpasar Timur.

Minggu, 17 April 2011

Bupati Bagiada Resmikan LPD Desa Pejarakan

Gema perkembangan ekonomi yang dikomandani oleh lembaga perekonomian desa dengan nama LPD menjadi semakin bergema dengan berdirinya LPD Desa Pekraman Pejarakan Kecamatan Gerokgak di Singaraja.
Berikut ini petikan berita LPD bersangkutan yang dikutip dari http://setda.bulelengkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=346:bupati-bagiada-resmikan-lpd-desa-pejarakan&catid=1:latest-news

Banyak yang mengira Kecamatan Gerokgak wilayah barat Kabupaten Buleleng adalah daerah yang kering dengan banyak dijumpai perbukitan dan hutan yang merupakan daerah yang tidak produktif. Namun siapa sangka, jika disana berdiri gedung LPD (Lembaga Perkreditan Desa) yang megah dengan gaya arsitektur bali. Adalah di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. LPD Pejarakan tersebut berdiri diatas lahan 10 are. Dikerjakan sejak April 2010 dan diresmikan Rabu 6/4 oleh Bupati Buleleng, Drs.Putu Bagiada,MM.

Kehadiran LPD Pejarakan menurut Bupati Bagiada, menandakan tingkat perekonomian di daerah tersebut telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terlebih pembangunan gedung LPD tersebut memakan biaya 1,25 milyar. Dijelaskan, pemerintah mengapresiasi positif dengan berdirinya LPD di Desa Pejarakan dan menurut Bupati dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam membangun wilayahnya bukan hal mustahil di Kecamatan Gerokgak akan mampu berkembang menjadi sasaran investasi bagi penanam modal.” Saya optimis dengan potensi yang dimiliki, Kecamatan Gerokgak akan mampu menjadi pintu masuk Buleleng bagi investor yang akan menanamkan modalnya” ujar Bupati Bagiada yang saat bersamaan memberikan punia 5 juta kepada pengurus LPD.

Seperti dituturkan I Nengah Madra Kepala LPD Pejarakan, berdirinya gedung perkreditan tersebut sebelumnya telah mengalami pasang surut. Dimulai ditahun 1986 namun belum genap beroperasi 2 tahun LPD tersebut tutup dan vakum. Dengan kegigihan masyarakat dan perangkat Desa, Tahun 1994 LPD kembali beroperasi dengan meminjam gedung kantor dinas hingga di tahun 2011 LPD Pejarakan secara resmi memiliki gedung berlantai dua yang memiliki aset 35 milyar tersebut. ” Sampai dengan Bulan Desember 2010 LPD Pejarakan telah memiliki SHU 1,8 milyar yang 20% nya telah diberikan ke Desa Adat” tandasnya.

Terakhir Diperbaharui (Senin, 11 April 2011 00:35)

Selasa, 12 April 2011

Hama Ulat Bulu ‘Serang’ Denpasar Pemkot Ambil Langkah Antisipasi

Wabah ulat bulu nampaknya sudah kian meluas. Buktinya selain Probolinggo dan kawasan Jatim lainnya, yang kemudian menyebar ke Singaraja, kini hama ulat bulu ini sudah masuk Denpasar, tepatnya di komplek Perumahan Bank Sri Parta Jalan Siulan, Gang Raflesia, Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur. Wabah ulat bulu ini langsung mendapatkan antisipasi oleh Pemkot Denpasar melalui Dinas terkait telah melakukan penyemprotan cairan pestisida.Pantauan di lokasi, Senin (11/4), keberadaan ulat bulu ini tidak hanya di pepohononan seperti Jeng Pinis, Sandat, Dapdap dan pohon waru, ulat bulu ini juga sudah sampai masuk ke beberapa rumah warga.

IB Sugamia pemilik rumah nomor 26 mengaku sejatinya ulat bulu tersebut sudah ada beberapa pohon samping rumahnya tersebut sejak empat hari sebelumnya. Namun baru Senin pagi, ulat tersebut sudah sampai di tembok dan teras rumahnya. “Awalnya saya kira, ulat biasa, jadi tidak seperti yang ada di Jawa dan Singaraja. Tapi kok lama-lama sampai ke rumah. Ternyata juga tidak di rumah saya saja, rumah tetangga yang lain juga ada yang kena, bahkan ada yang lebih parah,”jelas Sugamia

Terbanyak, ulat bulu ini menyerang rumah No 124. Menurut pemilik rumah, jumlahnya sampai puluhan. “Kemarin sore nempel di tembok, mungkin ada lebih dari 60 ekor. Langsung saya semprot dengan baygon (cairan pembasmi nyamuk),”akunya ditemui di lokasi.Sementara Kades Penatih Dangin Puri, Wayan Santa mengatakan kondisi ini tidak separah sebagaimana yang terjadi di jawa. Mungkin karena sudah musim. “Sebenarnya keberadaanya sudah ada sejak dulu, karena musim, dia muncul lagi. Mungkin karena kasus yang terjadi di jawa, dari warga sedekit resah dan was-was,”ucap Santa.

Camat Dentim, IB Alit menegaskan pihaknnya yakin ini tidak ada hubungannya dengan hawa ulat bulu di yang ada di Jatim. Alasannya di Bali pada masa sekarang ini, ulat bulu ini memang muncul dengan populasi yang lebih banyak. “Kalau di jawa yang diserang kan pohon mangga, kalau yang ini pohon sandat, waru dan lainnya,”ucap Alit. Untuk selanjutnya, alit mengaku akan menyerahkan ke instansi teknis.

Pada kesempatan yang sama, juga didatangi tim dari Balai Proteksi Tanamanan Pangan Terpadu dan Hortikultura (BPTPH) Porvinsi Bali. Petugas langsung mengambil sample sejumalh ulat bulu yang kemudian dimasukan ke box plastic. “Untuk selanjutnya akan kami periksa di laboratorium. Apakah jenisnya sama dengan yang ada di daerah lain. Setelah itu baru bisa diketahui metode pembasmiannya,”ucap petugas tersebut. Sementara dari informasi lain yang dapat dihimpun, ternyata selain di Dentim, hama ulat bulu ini juga menyerang Kecamatan Denpasar Utara tepatnya di Perumahan Nindya Indah, Jalan Seroja. Kasusnya sama, selain berada di pohon, ulat bulu ini juga sudah merambah ke tembok penyengker rumah warga. “Jenis ulat bulu yanga ada di Denut sama dengan yang ada di Dentim,”tandasnya.

Terkait hal ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat yakni Pemkot Denpasar, untuk meminta bantuan cairan pestisida, untuk dilakukan foging atau penyemprotan. “Untuk sementara ini kita akan lakukan foging. Namun jika keberadaan ulat bulu yang kalau di Bali disebut Ulat Singet ini terus mewabah. Kemungkinan, ke depan kita akan lakukan yadnya yakni upacara Pamlepeh atau pembersihan,”jelasnya.
sumber: http://www.denpasarkota.go.id/

Total Aset LPD di Badung Tembus Angka Rp 1,9 T

Mangupura (Bisnis Bali) – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekkab Badung Ir. Dewa Made Apramana, M.M., Jumat (8/4) kemarin, menerima rombongan studi banding Pemkab Jombang di Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Badung, Pusat Pemerintahan Mangupraja Mandala. Asisten II tersebut didampingi Kabag Ekonomi Drh. I Ketut Sudarsana, MMA beserta jajarannya.

Kepala BPMD Pemkab Jombang Ronald Sitompul selaku ketua rombongan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan anggota rombongan adalah untuk mempelajari perkembangan lembaga perkreditan desa (LPD) yang ada di Kabupaten Badung. Perkembangan, pengelolaan, pengaturan dan kontribusi LPD di Badung yang bergerak dalam usaha simpan pinjam dengan modal swadaya masyarakat dinilai sangat berhasil.

Hal ini melatarbelakangi kedatangan rombongan Pemkab Jombang tersebut untuk secara langsung mempelajari hal-hal yang menjadi penyokong kesuksesan majunya LPD di Badung. Tim yang beranggotakan 16 orang tersebut direncanakan akan berada di Badung selama 3 hari dan akan melakukan studi langsung ke salah satu LPD di Badung.

Dewa Made Apramana menyambut baik maksud dari kunjungan Pemkab Jombang tersebut. Secara spesifik, Dewa Made Apramana memaparkan mengenai pertumbuhan LPD di Badung. Seperti yang telah diketahui bersama, hingga saat ini Badung memiliki 119 LPD yang tersebar di 6 kecamatan.

Kecamatan Petang memiliki 27 LPD, Kecamatan Abiansemal memiliki 32 LPD, Kecamatan Mengwi memiliki 37 LPD, Kecamatan Kuta Selatan 9 LPD, Kecamatan Kuta memiliki 6 LPD, dan Kecamatan Kuta Utara memiliki 8 LPD. Seluruh LPD tersebut dikelola langsung desa pekraman yang berada di wilayah masing-masing dengan dilandasi prisip Tri Hita Karana.

D isampaikan, salah satu kunci sukses majunya LPD di Badung adalah adanya sistem adat yang kuat yang menjiwai mental, pola dan sikap dari masyarakat di desa. Hingga saat ini, LPD telah mampu menopang keuangan masyarakat khususnya masyarakat miskin yang ada di wilayah Badung. Total aset yang dimiliki seluruh LPD di Badung saat ini mencapai Rp 1,9 trilyun, dengan total nasabah mencapai 74 ribu lebih. *sar

sumber: http://www.bisnisbali.com/2011/04/09/news/perbankan/ki.html