Pipis Bolong atau Jinah Bolong di Bali biasa dipergunakan buat upakara Yadnya. Pipis=Jinah=uang, begitu biasanya disebut benda sakral ini, sakral karena diperuntukkan dalam upakara Yadnya misalnya dipakai Akar Banten, Lis, Orti, Pedagingan dan sebagainya. Kalau dilihat dari bentuknya dapat dibedakan: Uang Koci, Wadon, Lanang-wadon, Pis Jepun, dan lain-lain. Kalau bahannya memberikan makna yang menyiratkan nilai spiritual, misalnya:
1. Besi, adalah kekuatan Dewa Wisnu berwarna hita dengan lokasi sesuai pangider-ider buana adalah di utara
2. Perak, adalah kekuatan Dewa Iswara berwarna putih dengan lokasi sesuai pangider-ider buana adalah di Timur (purwa)
3. Tembaga, adalah kekuatan Dewa Brahma berwarna merah dengan lokasi sesuai pangider-ider buana adalah di Selatan (Daksina)
4.Kuningan, adalah kekuatan Dewa Mahadewa berwarna kuning dengan lokasi sesuai pangider-ider buana adalah di Barat (pascima)
5. Emas, adalah kekuatan Dewa Siwa berwarna-warni dengan lokasi sesuai pangider-ider buana adalah di Tengah.
PIPIS BOLONG ini diproduksi oleh Industri Uang Kepeng "PANDE SARI" yang berada di Jl. Dukuh Pasirahan, bagi yang berminat untuk memesan Uang kepeng atau pipis bolong ini bisa menghubungi pemiliknya I Nyoman Jiwa atau dapat hubungi Hp: 087860626396
MAKNA huruf/aksara yang ada pada pipis bolong
Dalam uang kepeng/pipis bolong ada tulisan Bali sebagai berikut:
(Sa, Ba, Ta dan A)
Sa, singkatan Sadhyatata. Ba, singkatan dari Bamadewa. Ta, singkatan dari Tatpurusha sedangkan A, singkatan dari Aghora
Dan ada pada sisi satunya terdapat tulisan berikut:
(Ang dan Ah)
Aksara Ang dan Ah merupakan simbol dari Rwa Bhinneda,pradana-purusa dan pertiwi-akasa. Ang itu melambangkan wanita, dan Ah melambangkan ke-lanang-an. Oleh karenanya posisi aksara Ah di letakkan pada sisi atas, sedangkan aksara Ang di letakkan pada sisi bawah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar