PURWA WACANA

Om Swastiastu,

Desa Pakraman Pedungan memiliki pengurus yang telah di pilih pada Sabtu, 26 Maret 2011 Dengan susunan pengurus sebagai berikut: Bendesa : Drs. I Nyoman Sumantra; Penyarikan: I Nyoman Subaga; Patengen : Drs. I Gusti Putu Loka, Patajuh Parhyangan : I Nyoman Jiwa Pande, S.Sos; Patajuh Pawongan : I Made Badra; Patajuh Palemahan : Ir. I Ketut Adhimastra, M.Erg; Kasinoman: I Made Suardana, SE

Om Santhi, santhi, santhi Om


Selasa, 12 April 2011

Hama Ulat Bulu ‘Serang’ Denpasar Pemkot Ambil Langkah Antisipasi

Wabah ulat bulu nampaknya sudah kian meluas. Buktinya selain Probolinggo dan kawasan Jatim lainnya, yang kemudian menyebar ke Singaraja, kini hama ulat bulu ini sudah masuk Denpasar, tepatnya di komplek Perumahan Bank Sri Parta Jalan Siulan, Gang Raflesia, Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur. Wabah ulat bulu ini langsung mendapatkan antisipasi oleh Pemkot Denpasar melalui Dinas terkait telah melakukan penyemprotan cairan pestisida.Pantauan di lokasi, Senin (11/4), keberadaan ulat bulu ini tidak hanya di pepohononan seperti Jeng Pinis, Sandat, Dapdap dan pohon waru, ulat bulu ini juga sudah sampai masuk ke beberapa rumah warga.

IB Sugamia pemilik rumah nomor 26 mengaku sejatinya ulat bulu tersebut sudah ada beberapa pohon samping rumahnya tersebut sejak empat hari sebelumnya. Namun baru Senin pagi, ulat tersebut sudah sampai di tembok dan teras rumahnya. “Awalnya saya kira, ulat biasa, jadi tidak seperti yang ada di Jawa dan Singaraja. Tapi kok lama-lama sampai ke rumah. Ternyata juga tidak di rumah saya saja, rumah tetangga yang lain juga ada yang kena, bahkan ada yang lebih parah,”jelas Sugamia

Terbanyak, ulat bulu ini menyerang rumah No 124. Menurut pemilik rumah, jumlahnya sampai puluhan. “Kemarin sore nempel di tembok, mungkin ada lebih dari 60 ekor. Langsung saya semprot dengan baygon (cairan pembasmi nyamuk),”akunya ditemui di lokasi.Sementara Kades Penatih Dangin Puri, Wayan Santa mengatakan kondisi ini tidak separah sebagaimana yang terjadi di jawa. Mungkin karena sudah musim. “Sebenarnya keberadaanya sudah ada sejak dulu, karena musim, dia muncul lagi. Mungkin karena kasus yang terjadi di jawa, dari warga sedekit resah dan was-was,”ucap Santa.

Camat Dentim, IB Alit menegaskan pihaknnya yakin ini tidak ada hubungannya dengan hawa ulat bulu di yang ada di Jatim. Alasannya di Bali pada masa sekarang ini, ulat bulu ini memang muncul dengan populasi yang lebih banyak. “Kalau di jawa yang diserang kan pohon mangga, kalau yang ini pohon sandat, waru dan lainnya,”ucap Alit. Untuk selanjutnya, alit mengaku akan menyerahkan ke instansi teknis.

Pada kesempatan yang sama, juga didatangi tim dari Balai Proteksi Tanamanan Pangan Terpadu dan Hortikultura (BPTPH) Porvinsi Bali. Petugas langsung mengambil sample sejumalh ulat bulu yang kemudian dimasukan ke box plastic. “Untuk selanjutnya akan kami periksa di laboratorium. Apakah jenisnya sama dengan yang ada di daerah lain. Setelah itu baru bisa diketahui metode pembasmiannya,”ucap petugas tersebut. Sementara dari informasi lain yang dapat dihimpun, ternyata selain di Dentim, hama ulat bulu ini juga menyerang Kecamatan Denpasar Utara tepatnya di Perumahan Nindya Indah, Jalan Seroja. Kasusnya sama, selain berada di pohon, ulat bulu ini juga sudah merambah ke tembok penyengker rumah warga. “Jenis ulat bulu yanga ada di Denut sama dengan yang ada di Dentim,”tandasnya.

Terkait hal ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat yakni Pemkot Denpasar, untuk meminta bantuan cairan pestisida, untuk dilakukan foging atau penyemprotan. “Untuk sementara ini kita akan lakukan foging. Namun jika keberadaan ulat bulu yang kalau di Bali disebut Ulat Singet ini terus mewabah. Kemungkinan, ke depan kita akan lakukan yadnya yakni upacara Pamlepeh atau pembersihan,”jelasnya.
sumber: http://www.denpasarkota.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar