PURWA WACANA

Om Swastiastu,

Desa Pakraman Pedungan memiliki pengurus yang telah di pilih pada Sabtu, 26 Maret 2011 Dengan susunan pengurus sebagai berikut: Bendesa : Drs. I Nyoman Sumantra; Penyarikan: I Nyoman Subaga; Patengen : Drs. I Gusti Putu Loka, Patajuh Parhyangan : I Nyoman Jiwa Pande, S.Sos; Patajuh Pawongan : I Made Badra; Patajuh Palemahan : Ir. I Ketut Adhimastra, M.Erg; Kasinoman: I Made Suardana, SE

Om Santhi, santhi, santhi Om


Kamis, 27 Agustus 2009

PEMKOT MELUNCURKAN DANA BERGULIR

Walau berita di bawah ini sudah kadaluwarsa dari aspek waktu karena diberitakan pada Sabtu 3 Nov 2007, namun terasa masih relevan jika dimaknai dari aspek kebutuhan masyarakat desa.
Denpasar (denpasarkota.go.id)
, Bersamaan dengan Hut Badan Kerjasama Lembaga Perkreditan (BKS-LPD) ke 9 Kota Denpasar, bertempat di Wantilan Desa Pakaraman Pohgading, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Pemerintah Kota Denpasar meluncurkan kredit bergulir senilai 1 milyar kepada 10 LPD yang ada di Kota Denpasar. Penyerahan tersebut dilakukan oleh Wakil Walikota Denpasar IB. Rai Darmawijaya Mantra mewakili Walikota Denpasar AA. Puspayoga dan langsung diterima oleh perwakilan di masing-masing LPD yang telah ditunjuk.

Adapun kesepuluh LPD yang memperoleh dana bergulir tersebut : 1. LPD Ds Pakraman padang Sambian, 2. LPD Ds Pakraman Pedungan. 3. LPD Ds Pakraman Intaran. 4. LPD Ds Pakraman Sanur, 5. LPD Ds Pakraman Sumerta. 6. LPD Ds Pakraman Tonja, 7. LPD Ds Pakraman Cengkelung. 8. LPD Ds Pakraman Kedua, 9. LPD Ds Pakraman Penyaringan, 10. LPD Ds Pakraman Jenah. (Krsn)

LPD Aset Potensial Pembangunan

Sekalipun berita di bawah ini telah diberitakan pada 5 Nov 2007, namun materi beritanya masih relevan jika kita lihat atau pandang dari kebutuhan masyarakat desa.
Denpasar (BisnisBali) –Lembaga perkreditan desa (LPD) yang dimiliki desa pakraman saat ini, bukan hanya menjadi kekuatan ekonomi potensial bagi pembangunan desa, namun juga bagi Kota Denpasar.

“LPD yang berjumlah 35 unit dengan total aset Rp 220,5 milyar dapat menjadi kekuatan ekonomi potensial bagi pembangunan, khususnya dalam mendorong sektor ekonomi kerakyatan,” ungkap Wali Kota Denpasar, AA Puspayoga dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat HUT ke-9 Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) Kota Denpasar di wantilan Desa Pakraman Pohgading, Ubung Kaja Denpasar Utara, Sabtu (3/11) lalu.

Peringatan ulang tahun ditandai dengan pelantikan pengurus BKS LPD masa bakti 2007-2011, yang diketuai I Made Sugita, S.Sos., (LPD Sesetan) dan sekretaris I Made Sutarka (LPD Anggabaya).

Wawali Rai Dharmawijaya Mantra juga menyerahkan dana bergulir Rp 1 milyar kepada 10 LPD, yaitu LPD Padang Sambian, Pedungan, Intaran, Sanur, Sumerta, Tonja, Cengkilung, Kedua, Penyaringan dan LPD Jenah.

Ia mengungkapkan, LPD dapat berkembang menjadi kekuatan ekonomi potensial, mengingat keunggulan yang dimilikinya. Di antaranya adanya kedekatan budaya dan psikologis dengan nasabahnya, lokasi yang terjangkau dan karakter bisnis yang luwes. “Kemajuan LPD dapat menjadi sumber pembiayaan bagi pengembangan ekonomi desa,” jelasnya.

Keberadaan LPD di desa pakraman selain sebagai lembaga pembiayaan yang efektif di tingkat desa, juga dapat menjadi pendorong pembangunan, meningkatkan daya beli masyarakat serta memperluas kesempatan kerja. “LPD diharapkan dapat menumbuhkan usaha kecil yang potensial di wilayah masing-masing yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

LPD juga telah ditetapkan menjadi pusat informasi UKM strategis dan pusat produktivitas warga. Menghadapi tantangan dan persaingan antarlembaga keuangan sejenis yang kian ketat, pengelola LPD diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan kompetensi.

“Salah satunya dengan terus-menerus mengikuti pelatihan dan peningkatan wawasan,” ungkapnya. Di samping itu, LPD harus selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, memanfaatkan teknologi informasi serta akses terhadap sumber pembiayaan yang mudah dan murah. “Upaya lainnya adalah dengan selalu mengadakan koordinasi dan kerja sama antar-LPD yang diwadahi oleh BKS LPD,” ungkapnya.

Ketua BKS LPD periode 2003-2007, I Made Pasti, S.E., menyatakan, diharapkan LPD mampu menjadi leading sektor mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah yang ada. Pada gilirannya mampu mewujudkan dan meningkatkan kemandirian dalam membangun perekonomian desa.

“Masih banyak tugas yang menanti, seperti mewujudkan kerja sama pembiayaan antar-LPD atau sejenis inter LPD (cool money market), serta memantapkan kerja sama antar-LPD dalam BKS ini,” katanya. *yas

Kelurahan Pedungan Gelar Porseni

Denpasar (Bali Post)
Menjelang diselenggarakannya Porkot di Denpasar, sejumlah desa/kelurahan telah mempersiapkan diri dengan menggelar Porseni di masing-masing wilayah. Seperti yang dilakukan warga di Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan. Setelah melalui keputusan rapat koordinasi kelurahan, diputuskan untuk menyelenggarakan Porseni selama lima hari.

Upacara pembukaan Porseni Kelurahan Pedungan dilaksanakan di Jaba Pura Penataran Anyar, Banjar Pitik, Pedungan, Sabtu (2/8) malam. Pembukaan Porseni dilakukan oleh Camat Denpasar Selatan I.B. Alit Wiradana, S.Sos. yang ditandai dengan pelepasan balon dan burung ke udara. Hadir pula dalam pembukaan Porseni itu anggota DPRD Denpasar dan DPRD Bali asal Pedungan.

Ketua Panitia Porseni I Wayan Manggis mengatakan kegiatan ini akan melombakan empat cabang olah raga, berupa bulu tangkis, bola voli, tarik tambang, serta dagongan. Mengawali pertandingan di bidang olah raga tersebut, jajaran panitia juga menggelar jalan santai berhadiah, kemarin.

Sementara pada cabang kesenian akan dilombakan wirama sloka, kekawin dan pupuh beserta gamelan geguntangan, angklung PKK, serta parade gong kebyar anak-anak. 'Pada Porseni ini akan tampil lima sekaa gong anak-anak di Kelurahan Pedungan,' ujar Manggis.

Di sisi lain, Lurah Pedungan I Nyoman Lodra, S.E. mengatakan Porseni ini bertujuan untuk pembinaan dan pengembangan bakat seni dan olah raga di kalangan generasi muda di Pedungan. Upaya memasyarakatkan olah raga dan seni di masyarakat, merupakan salah satu jalan menuju peningkatan kualitas sumber daya manusia di masyarakat. Pada akhirnya, kata Lurah Pedungan, kesejahteraan jasmani dan rohani seluruh masyarakat akan berdampak pula pada peran aktifnya dalam menyukseskan pembangunan di desa secara optimal dalam mencapai ajegnya seni budaya Bali.

Dalam kesempatan tersebut pihaknya tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas dukungan dan peran serta seluruh komponen masyarakat Pedungan dalam menyukseskan kegiatan ini. Porseni ini juga mendapat dukungan dari BPR Desa Pedungan, LPD Pedungan, KUD Pedungan, Agus Dekorasi, Pedungan Dekorasi, serta Dragon Studio. (kmb12/*)

AKTIVITAS PAGUYUBAN 276 MhZ


Ketua Paguyuban 276MhZ I Ketut Suwanda (yang tampangnya nongol disebelah ini) yang dikenal dengan panggilan di udara sebagai Ketut Tulus mengontak rekan-rekan paguyuban 276 MhZ melalui sms, untuk datang kumpul di sekretariat Jl Pulau Saelus Pedungan Denpasar guna menghadiri hari pernikahan salah satu anggota paguyuban ini yakni Komang Dragon pada hari Selasa 25 Agustus 2009. Acara ini cukup mengesankan karena ternyata hampir semua anggota Paguyuban ikut dalam acara ini. Yang menarik dalam acara kunjungan pernikahan komang dragon ini adalah diberikannya kenang-kenangan dari Paguyuban kepada mempelai dalam bentuk bingkisan yang besarnya tiada ketulungan, bungkusnya besaaarrrr.....rrrr. Tidak tahu isinya apa? Katanya paktut Tulus sih supaya mengesankan begitu.
Dalam acara yang kekeluargaan ini, diisi pula petuah-petuah dari jro bendesa pedungan Bapak I Nyoman Sumantra, yang kalau diudara dikenal dengan kak moyo 1. Kunjungan ini juga dihadiri oleh sepuh Banjar Pitik yakni I Wayan Manggis yang dikenal dengan sebutan Rampag kalau lagi mengudara.

Sabtu, 22 Agustus 2009

UPACARA PAMERASCITA TUNGGUL DESA






















Ada suatu upacara menarik di bulan Juli 2009 ini, khususnya di Desa Pedungan. Yakni suatu upacara untuk maprascita kober atau Tunggul desa yang setelah di perbaiki (renovasi) dengan cara menjarit kober yang bagian-bagiannya mengalami kerusakan. Jadi setelah direnovasi maka diadakan suatu upacara pamrascita yang diadakan di areal perempatan desa, tepatnya di depan Pura Desa
Keterangan Foto:
1. Tunggul desa yang diiring ke pura desa
2. Tunggul desa yang ditempatkan di perempatan desa untuk diperascita
3. Upacara pamerascita dengan ditandai caru kucit butuan
4. Kucit butuan yang dipersembahkan dengan panyembelehan memakai Keris Sapujagat
5. dan 6. Trance yang terjadi ketika diadakan upacara pamerascita
Cerita menarik dibalik Druwen Desa ini (Tunggul Desa) ini adalah bahwa konon druwe ini diperoleh dengan memendak (menjemputnya) di atas pohon kelapa, dan cara mengetahuinya pun cukup unik yakni melalui suatu kondisi trance, jadi yang bersangkutan memendak druwe ini dalam kondisi trance. Fungsi druwe ini (Tunggul Desa), sekarang dipakai untuk membuka jalan secara niskala ketika dilaksanakan Pamelisan, ketika diadakan pamelisan maka Tunggul ini yang berada di urutan terdepan baru kemudian diikuti oleh iring-iringan lainnya (bhs Bali: mapeed).

Rabu, 19 Agustus 2009

Presiden: Tahun 2010 Seluruh Desa Terhubung Internet


Pemerintah menargetkan pada tahun 2010 seluruh desa dan kecamatan di Tanah Air telah terhubung dengan infrastuktur telepon dan internet.

"Pembangunan infrastruktur informatika dan telekomunikasi dasar ke seluruh pelosok tanah air adalah wujud nyata dari tekad bersama membangun kesatuan Indonesia," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat berpidato pada Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, di Gedung DPR-RI, Jakarta, Rabu.

Pada tahun 2010 seluruh daerah perbatasan di tanah air juga diharapkan dapat menerima siaran TVRI dan RRI.

Menurut Presiden, keberhasilan paradigma "Pembangunan untuk Semua" memerlukan beberapa prasyarat, di mana perbaikan kemakmuran dan kualitas hidup rakyat secara merata ditentukan oleh ketersediaan infrastruktur dasar. Itulah berita yang cukup menarik bagi masyarakat pedesaan seperti Desa Pedungan misalnya.
Berita selengkapnya dapat di unduh disini dan ternyata para komentarnya juga beragam menanggapi berita ini. Tapi dari sekian penanggap dapat di bagi jadi 2 jenis: yang optimis dan yang pesimis. Yang opimis menghendaki rencana ini segera terlaksana agar masyarakat secepatnya mendapatkan informasi terbaru dari segenap penjuru, sedangkan yang pesimis justru meragukan rencana luhur ini karena seringkali janji yang diucapkan akhirnya tinggal janji aja tanpa ada realisasinya.

Minggu, 16 Agustus 2009

Walikota Tanam 800 Pohon Langka di Desa Pedungan


Sebanyak 800 pohon langka, Minggu (15/2) ditanam diwilayah Desa Pakraman Pedungan. Penanaman pohon langka berbagai jenis ini langsung dilakukan Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Camat Densel IB. Alit Wiradana di wantilan Pura Dalem Pakerisan Desa Pakraman Pedungan. Sebelum melakukan penanaman pohon Walikota
menyerahkan bibit pohon langka masing-masing kepada Lurah Pedungan dan Bendesa Pakraman Pedungan. Rai Mantra ditemui disela-sela penanaman pohon menegaskan gerakan penanaman pohon
dan kerja bakti yang melibatkan partisipasi karma Denpasar salah satu langkah nyata dalam mewujudkan Denpasar cleen and green city . Selain sebagai motivasi agar masyarakat untuk lebih memperhatikan kelestarian dan kebersihan lingkungan. “Jangan sampai ada anggapan kebersihan hanya jadi tanggung jawab pemerintah,” ingat Rai Mantra. Lanjut Rai Mantra mengelola kebersihan harus dilakukan secara bersama-sama dan
kontinyu. Mengubah perilaku warga untuk hidup bersih memang tidak mudah. Namun untuk menuju perubahan perilaku, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan secara kontinyu melakukan kebersihan dimasing-masing lingkungan. Menurut Rai Mantra, jika perilaku hidup bersih sudah menjadi kebiasaan dapat dipastikan lingkungan akan
menjadi bersih. “Tingkat kebersihan tersebut sangat tergantung dari warga. Jika penduduknya tidak tertib dan taat jadwal dalam membuang sampah, maka konsekuensinya kurang sadarnya masyarakat akan kebersihan,” ungkap Rai Mantra. Lurah Pedungan, I Nyoman Lodra mengungkapkan penanaman pohon langka dan kerja bakti yang dilakukan di 14 banjar adat se- Desa Pakraman Pedungan ini melibatkan 12 ribu lebih krama. Kegiatan kali ini difokuskan menanam pohon dan aksi bersih-bersih di 6
setra yang ada selain di masing-masing lingkungan banjar. Adapun pohon langka yang ditanam diantaranya pohon pinang, muneh, kelecung, cempaka, kelapa, macagau dan cendana.
Selebihnya Lodra didampingi Bendesa Pakraman Pedungan, Nyoman Sumantra menambahkan
kegiatan ini bentuk partisipasi ikut merayakan HUT Kota Denpasar ke- 17 dan sekaligus dalam upaya dukungan krama adat Pedungan dalam melestarikan setra. Kegiatan ini juga dalam upaya pihaknya mendukung program Jumat Bersih yang dijadikan
program bidang kebersihan oleh Camat Densel.
Sementara itu dihubungi terpisah salah seorang warga Pedungan, Made Dana menyambut baik program Pemkot dalam upaya pelestarikan lingkungan. Dia menyadari masih ada sebagian masyarakat kurang taat dengan waktu dan tempat pembuangan sampah. Hal inilah yang secara intensif terus dilakukan sosialisasinya oleh instansi terkait
dalam upaya agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dan tepat waktu demi
mewujudkan lingkungan bersih.
sumber berita: download disini (http://www.denpasarkota.go.id/instansi/?cid===AN&s=i_berita&id=1390)